Kubah bukan berasal dari arsitektur Islam. Karena didalam ajaran Islam
tidak membawa secara langsung tradisi budaya fisik. Islam tidak mengajarkan secara konkret tata bentuk arsitektur.

                  Sejarah masjid pertama yang memakai kubah diawali dari Masjid Qubbat as Sakhrah. Ini menjadi masjid pelopor penggunaan kubah berbentuk setengah bola sebagai penutup masjid. Kini gaya tersebut menjadi ciri bangunan masjid di seluruh dunia. Masjid Qubbat as Sakhrah atau Masjid Kubah Batu adalah sebuah bangunan yang terletak di tengah-tengah kompleks al Haram asy Syafii, Yerussalem. Qubbat as Sakhrah juga sering disebut Dome of the Rock. Di dalamnya terdapat sebuah batu besar yang disebut sebagai tempat berdirinya Rasulullah SAW hendak naik ke langit di dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.Juga terdapat beberapa mihrab besar berjumlah 13 buah dengan masing-masing terdiri atas 104 mihrab kecil.                   
                   Dikutip dari buku Sejarah Ibadah karya Syahrudin El Fikri, pembangunan masjid dimulai saat Yerussalem jatuh ke dalam kekuasaan Islam di era Khalifah Umar bin Khattab. Terletak di Baitul Maqddis, Qubbat as Syakhrah dalam seni bangunan agung Islam pertama yang didirikan antara tahun 685-691 M oleh Khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Kubah ini dibangun setengah tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pembangunan masjid berkubah ini dikerjakan oleh dua arsitek muslim dari Palestina, yaitu Raja’ bin Hayat dan Yazid bin Salman. Masjid ini dipenuhi ukiran model Bizantium.
                    Di dalamnya  Jika kita menghadap masjid ini, disebelah kanan terdapat dinding yang menurun ke bawah yang merupakan tembok Al Buraq atau Tembok Ratapan, yaitu tempat yang dikatakan suci oleh orang Yahudi. Orang Yahudi dan Kristian tidak dibenarkan berada di kawasan al Haram asy Syarif ini kecuali beberapa hari tertentu dalam setahun.